Nama : Rizki Candra Nugraha
Kelas : 1KA24
NPM : 16112552
Dalam konteksnya kebudayaan, sastra mempunyai arti
khususnya ialah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, sastra dapat
diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui
bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya yang berupa tulisan seperti puisi, syair
dan gurindam. Dan dalam konteks kesenian,
kesusastraan ialah salah satu bentuk atau cabang kesenian yang menggunakan
media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya seperti dituangkan
dalam drama. Sehingga sastra juga disamakan
dengan cabang seni, seperti seni tari, seni musik, dsb. Sedangkan disini seni
mempunyai arti tersendiri dari sastra tersebut. Yang diambil dari bahasa
Sanskertanya berarti clipa(berwarna atau bentuk yang indah). Sehingga seni
disini berarti ekspresi dari diri pribadi, yang dimaksudkan kepada seorang
seniman atau pembuat seni itu sendiri. Tetapi seorang seniman belum tentu ia dapat
penghayatan dalam membacakan sebuah puisi ataupun syair.
Peranan sastra dapat dilihat dari
berbagai aspek, termasuk dalam pembentukan karakter bangsa. Jelas bahwa karya
sastra sebagai karya imajinatif tidak lepas dari realitas dan merupakan cermin
zaman. Dari aspek gubahan, sastra disusun dalam bentuk, yang apik dan menarik
sehingga membuat orang senang membaca, mendengar, melihat dan menikmatinya. Dari
aspek ini, ternyata karya sastra sangat bermanfaat. Didalamnya terdapat nilai –
nilai pendidikan moral yang berguna untuk menanamkan pendidikan karakter. Pembelajaran
sastra diarahkan pada tumbuhnya sikap apresiatif terhadap karya sastra, yaitu
sikap menghargai karya sastra. Pada kegiatan apresiasi sastra pikiran, perasaan
dan kemampuan motorik dilatih dan dikembangkan. Saat mereka menonton pikiran
dan perasaan diasah, secara kritis pikiran menangkap tema dan amanat yang
terdapat didalamnya, sedangkan perasaan menangkap tokoh karakter yang baik dan
menolak tokoh yang berkarakter jahat. Ketika seseorang menciptakan karya
sastra, pikiran kritisnya dikembangkan, imajinasinya dituntun ke arah yang
positif sebab ia sadar karya sastra harus indah dan bermanfaat.
Salah satu bentuk dari karya sastra
yang bentuk narasi dengan bahasa yang bebas dan tidak terikat dengan aturan –
aturan tertentu ialah prosa. Dan variasi ritme yang dimilikinya lebih besar,
serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya dari karya sastra
seperti puisi. Prosa dibagi menjadi empat jenis Prosa naratif, Prosa
deskriptif, Prosa eksposisi, dan Prosa argumentatif.
Komponen dalam prosa lama ;
1.
Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat
baris yang bersajak bersilih dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya, tiap baris
terdiri atas empat perkataan.
2. Gurindam
adalah puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama
akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
3. Mantera
adalah merupakan satu daripada genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak
zaman primitif, prasejarah, animisme.
4. Talibun
adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi,
tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
5. Sage
merupakan cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan
keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Komponen dalam prosa baru ;
1.
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan
naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata
novel berasal dari bahasa italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong
berita”.
2.
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan
seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir
atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang
perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
3.
Cerpen adalah cerita yang berbentuk naratif. Jadi
cerpen bukan argumentasi atau analisa atau deskripsi.
4.
Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki
bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa yunani
yang berarti “aksi”, “perbuatan”.
5.
Soneta adalah salah satu bentuk sastra baru yang
berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.
Narative fiction atau Prose fiction, bila diterjemahkan dalam istilah bahasa
Indonesia adalah cerita rekaan yang didefinisikan sebagai bentuk cerita atau
prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan
oleh daya khayal atau imajinasi. Yang contoh nya seperti novel, cerita pendek
atau roman. Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, prosa mempunyai nilai
moral, pesan atau cerita. Adapun nilai yang diperoleh pembaca dari prosa fiksi
seperti memberi kesenangan yang artinya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Prosa fiksi
memberikan informasi, tak layak nya seperti ensiklopedia. Salah satu prosa
fiksi seperti novel sering memberikan sejarah tentang kehidupan masa kini,
kehidupan masa lalu, yang akan datang maupun yang sama sekali asing. Dan prosa
fiksi juga memberikan nilai keseimbangan wawasan dan warisan kultural.
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan
manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik dan estetika secara
utuh dipadatkan kata – katanya. Sebagai penyair kreativitasnya pun dibutuhkan
dalam membangun puisi tersebut seperti penggunaan figura bahasa seperti gaya
personifikasi, metafora, perbandingan, sehingga puisi menjadi hidup, menarik
dan memberikan kejelasan gambaran angan. Kata – kata yang bermakna
ganda(ambiguitas), kata yang berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa memukau, kata – kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi tertentu, dan pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga menggugah hati.
Alasan Ilmu Budaya Dasar menyajikan puisi pada materi perkuliahan ini
sebagai pengalaman hidup manusia bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah
satu kebutuhan dasarna untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari
sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan ini mahasiswa
memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang
dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
Ibu
Aku begitu mencintaimu
Aku begitu merindukanmu
Kau begitu indah dan sempurna dimataku
Pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya
Doaku selalu ku panjatkan untukmu
Kasih sayangmu begitu besar
Pelukkanmu begitu hangat hingga aku selalu terjaga dalam tidurku
Ibu, ibu, ibu…
Aku rindu padamu, aku rindu saat kau membuaiku dengan kasih sayang
Ibu, ibu, ibu..
Apakah kau mendengar jeritan ini
Jeritan anakmu yang merindukanmu
Ibu, berikan ketegaran untuk anak mu ini