Nama : Rizki Candra Nugraha
Kelas : 1KA24
NPM : 16112552
M
|
anusia atau orang adalah
seorang individu mahluk hidup yang secara biologis dilengkapi akal
dan otak yang mempunyai kemampuan tinggi dalam berfikir dan agar dapat menjalani
kehidupan dan mengelola bumi dengan lebih baik. Inilah yang membedakan mereka dibanding
dengan mahluk hidup lainnya.
Penggolongan manusia yang paling
utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin
seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa
sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah
berdasarkan usia, mulai
dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak
penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna
kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama
(penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri,
keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Setidaknya
dua tujuan manusia didunia ini diciptakan oleh Tuhan, adalah sebagai abdi dan
sebagai pemimpin di muka bumi ini. Sebagai abdi disini
maksudnya manusia berkewajiban untuk patuh dan taat kepada Tuhannya, dan
sedangkan pemimpin manusia belajar menggantikan tugasNya atau
bisa dibilang wakil Tuhan dalam mengelola apa yang telah diciptakanNya dimuka
bumi ini agar kehidupan di bumi ini berjalan dengan baik.
Contohnya
mereka yang berpegang teguh pada agama yang dibawanya masing – masing,
menjalani perintah sang pencipta. Pada sesama manusia, bila ada yang kesusahan
saling tolong menolong dan berkorban membantu. Menjaga keseimbangan alam dengan
tak menggundulkan hutan – hutan, membiarkan bekas penambangan dengan begitu
saja, hingga tanah tandus dan kering, membuang limbah sembarangan hingga
merusak ekosistem. Dan terus mengeruk kekayaan alam sebanyak – banyaknya demi
untuk kepentingan diri sendiri
Kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Jika kita bicara kebudayaan,
maka tokoh muncul sebagai tokoh sastrawan; seperti W.S Rendra sendiri, Sutan
Takdir Alisjahbana, H.B. Jassin, Taufik Ismail, Pramoedya Ananta Toer, Goenawan
Mohammad, Kuntowijoyo sampai Radhar Panca Dahana. Kebudayaan di situ mengacu
pada sastra sebagai weltanschaung yang direpresentasi para
tokoh-tokoh dan penggiatnya. Sedangkan semestinya, ada deferensiasi dan
kategorisasi antara keduanya, karena sebenarnya masing-masing memiliki
perbedaan yang cukup penting baik secara peristilahan maupun praktik. Sastra
memiliki keterbatasan, yang pada intinya hanya bermediumkan teks. Sedangkan
sebaliknya, kebudayaan mencakup persoalan yang luas, yang pada tingkatan makro
seperti definisi peristilahannya, yaitu dari kata-kata budi dan daya, berarti
kearifan dan keinsyafan manusia untuk berkreasi atau mencipta sesuatu karya.
Dan menurut
J.J. Hoenigman, kebudayaan terdiri atas 3 wujud menurut dimensinya.
Pertama Gagasan, ialah wujud ideal kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Pertama Gagasan, ialah wujud ideal kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Yang kedua itu Aktivitas (tindakan) yang mana wujud kebudayaan ini adalah sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Dan yang ketiga,
yaitu Artefak
(karya) ini
sebagai wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
Sumber : http://www.wikipedia.com dan http://www.wikimu.com