BAB 1
PENDAHULUAN
Dari dahulu hingga saat ini organisasi merupakan yang telah melekat dengan kehidupan kita, karena dalam hidup kita masih membutuh orang lain untuk saling berkomunikasi dan membutuhkan bantuan atau bisa disebut menjalin organisasi. Dari organisasi yang kecil, hingga organisasi besar, dari organisasi yang formal, juga yang informal.
Alasan berorganisasi
Alasan berorganisasi
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi:
- Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.
- Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:
- Dapat memperbesar kemampuannya.
- Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.
- Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.
“….An organizations is a consciouly coordinated social entitiy, with a relatively identifiable boucary, that functions on a relatively continous basis to achieve a common goal or set of goals” (Robbins, 1990:4)
BAB 2
TEORI
A.
Ciri – Ciri Organisasi
a. Ciri-ciri Organisasi Modern
ü Organisasi bertambah besar
ü Pengolahan data semakin cepat
ü Penggunaan staf lebih intensif
ü Kecendrungan spesialisasi
ü Adanya prinsip-prinsip atau
azas-azas organisasi
ü Unsur-unsur organisasi lebih
lengkap
b. Ciri-ciri organisasi sosial
Menurut “Berelson” dan “Steiner”(1964:55)
sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas, merupakan ciri
organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri
organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang
berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan
dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada
organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam
hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga
hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini
biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada
diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa
organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan
keberadaan organisasi itu, antara lain:
1. Rumusan batas-batas
operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas,
organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan
yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah
organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2. Memiliki identitas yang jelas.
Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki
identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi,
tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
3. Keanggotaan formal, status dan
peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai
dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi,
dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan
yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan
sebagai sebuah organisasi.
B.
Unsur-Unsur
Secara
sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan
ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri,
akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
a. Man, dalam kehidupan organisasi
atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel.
Pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator)
sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
b. Kerjasama merupakan suatu
perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
c. Tujuan Bersama, merupakan arah
atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai
atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan
juga beberapa tujuan tertentu,yang diantaranya :
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk
Bekerja Sama.
Organisasi adalah merupakan suatu
wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang
untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui
bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di
sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan
demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai
keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang
yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita,
organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya
antar dua orang.
Suatu organisasi, selain
merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar
dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak
orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain
proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan
untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi
maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja
sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya
masing-masing.
Dengan adanya organisasi maka
tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang
lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan
sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik
mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara
yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu.
Betapa pentingnya kemampuan
mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi
organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan
yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi
secara baik akan mendapat keuntungan.
d. Peralatan (Equipment), yang
terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal
lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
e. Lingkungan (Environment), faktor
lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk
dalam unsur lingkungan, antara lain :
ü Kondisi atau situasi yang secara
langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan
organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
ü Tempat atau lokasi, sangat erat
hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan
oleh organisasi.
ü Wilayah operasi yang dijadikan
sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
1. Wilayah kegiatan, yang menyangkut
jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh
dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
2. Wilayah jangkauan, atau wilayah
geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi.
3. Wilayah personil, menyangkut
semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan
dengan organisasi.
4. Wilayah kewenangan atau
kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab
dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak
boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Kekayaan Alam, yang termasuk
dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi,
hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
g. Visi, pandangan atau citra para
anggota mengenai keadaan organisasinya di masa depan dan tujuan, yaitu apa yang
mau dicapainya yang sesuai dengan visinya tadi.
h. Misi organisasi, tugas besar yang
harus diemban oleh organisasi dan tugas atau fungsi yang dibagikan kepada
anggota untuk dilaksanakan.
i. Wewenang, merupakan legitimasi
hak bertindak tiap orang dalam melaksanakan tugas.
j. Struktur, yang menunjukkan
kedudukan tiap orang didalam kelompoknya.
k. Hubungan-hubungan, yang menjadi
dasar kerjasama antar anggota.
l. Formalitas, aturan tretulis yang
mengatur semua unsur agar menjadi resmi, sehingga organisasi menjadi formal.
m. Sumber energi, setiap hal yang
mendukung gerak kelompok atau organisasi, sehingga organisasi selalu dinamis.
Tak ada organisasi yang statis, kecualki bagan strukturnya yang ditempel
didinding kantor.
n. Proses, kegiatan organisasi yang
dilakukan oleh semua orang untuk mencapai tujuan (administrasi). Di dalam
administrasi inilah adanya proses khusus yang disebut manajemen.
Antara unsur-unsur ini ada saling
kaitan dan saling berinteraksi, dalam arti saling mempengaruhi dan saling
bergantung sehingga juga saling menentukan agar secara keseluruhan organisasi
berfungsi mencapai tujuannya secara efisien.
C. TEORI ORGANISASI
Dalam
pembahasan mengenai teori organisasi,mencakup masalah teori-teori organisasi
yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga
sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi :
i. Teori klasik kadang disebut teori
tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu
elapan ratusan. Dalam hal ini,organisasi secara umum digambarkan oleh para
teoritis klasik sebagai sangat sentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialiassi,
serta menberikan petunjuk mekanisme structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas. Teori klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun atas dasar
anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu : Teori
birokrasi, teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
ii. Teori organisasi Neoklasik, teori
ini dikenal sebagai teori hubungan manusiawi dan dikembangkan atas dasar teori
klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis
dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok
kerjanya, sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Percobaan-percobaan di
Howthrone yang dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 menandai permulaan
perkembangan teori hubungan manusiawi. Percobaan ini merupakan kristalisasi
teori neokalsik. Penemuan Howthrone telah menambah dimensi baru bagi teori
organisasi. Dan pada akhirnya percobaan-percobaan Howthrone menunjukkan bagaimana
kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi
organisasi.
iii. Teori organisasi modern disebut juga analisa sistem pada organisasi merupakan aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori ini melihat bahwa semua unsur organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem yang terbuka.
iii. Teori organisasi modern disebut juga analisa sistem pada organisasi merupakan aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori ini melihat bahwa semua unsur organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem yang terbuka.
BAB
3
ANALISIS
Suatu organisasi akan sangat berguna dan bermanfaat apabila sesuai dengan unsur-unsur, ciri-ciri dan teori yang dipakai untuk membentuk organisasi tersebut. Tetapi pilihan yang bagus adalah jika dibentuk menurut teori organisasi modern karena telah mengacu kepada suatu bentuk struktural.
BAB
4
REFERENSI