BAB I
PENDAHULUAN
Suatu proses pastilah mempengaruhi
pengambilan keputusan. Dan komunikasi adalah proses-proses manejerial karena
secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan
proses-proses organisasional karena lebih penting dari pada manajer individual
dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses
organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal
dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
BAB II
TEORI
Proses Mempengaruhi
Pengaruh adalah
kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Elemen-elemen proses
mempengaruhi :
a. Orang yang
mempengaruhi
b. Metode
mempengaruhi
° Kekuatan fisik
° Penggunaan sanksi (positif/negatif)
° Keahlian
° Kharisma (daya tarik)
c. Orang yang dipengaruhi
Daerah pengaruh
mencakup hubungan-hubungan antara :
a. Antar perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah pemilihan
diantara berbagai alternatif. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat
metode pengambilan keputusan, yaitu: kewenangan tanpa diskusi, pendapat ahli,
kewenangan setelah diskusi, dan kesepakatan (consensus).
a. Kewenangan Tanpa Diskusi (authority rule
without discussion)
Metode pengambilan
keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam
kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat,
dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan
apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini dapat diterima kalau
pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan
rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para
anggotanya. Namun, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering
digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya
ketidakpercayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan
pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan
akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama
dengan melibatkan seluruh anggota kelompok, daripada keputusan yang diambil
secara individual.
b. Pendapat Ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang
anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert),
sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat
keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila
seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak
diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus,
persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana,
karena sangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang
dianggap ahli (superior).
Ada yang berpendapat
bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik untuk membuat
keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan
ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar
ahli adalah persoalan yang rumit.
c. Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule
after discussion)
Sifat otokratik dalam
pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang
pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan
pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan
keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan
mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya
aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari
usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Jadi, pendapat anggota
organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku
otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan
keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi, akan
bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana
para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan
keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan.
d. Kesepakatan
Terjadi kalau semua
anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan
keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota
organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik
seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain
itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Kekurangan pada metode
ini adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama,
sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau
darurat.
Keempat metode
pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik
dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih
unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling
efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada
faktor-faktor:
1. jumlah waktu yang ada dan dapat
dimanfaatkan,
2. tingkat pentingnya keputusan yang akan
diambil oleh kelompok, dan
3. kemampuan - kemampuan yang dimiliki oleh
pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
A. Konsep Pengambilan
Keputusan
1. Identifikasi dan
diagnosis masalah.
2. Pengumpulan dan
analisis data yang relevan.
3. Pengembangan dan
evaluasi alternatif.
4. Pemilihan
alternatif terbaik.
5. Implementasi
keputusan dan evaluasi terhadap hasil – hasil
B. Tipe – Tipe Keputusan
Manajemen
1. Keputusan
terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga
dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd
manjemen tkt bawah. Contoh: keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan
piutang,dll.
2. Keputusan
setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta
analisis yg terperinci. Contoh: Keputusan membeli sistem komputer yg lebih
canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan
tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk
terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat
penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk
bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg
jarang terjadi.
C. Model
– Model Pengambilan Keputusan
1. Relationalitas
keputusan.
2. Model – model
perilaku pengambilan keputusan.
D. Teknik
Pengambilan Keputusan
1. Teknik – teknik
kreatif : Brainstorming dan Synectics.
2. Teknik – teknik
partisipatif.
3. Teknik – teknik pengambilan keputusan modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal.
BAB III
ANALISA
Pencapaian tujuan dari
suatu organisasi dibutuhkan sebuah proses organisasi untuk memanage dan
mengatur organisasi tersebut agar berjalan dengan baik. Proses mempengaruhi dan
pengambilan keputusan yang tepat terhadap pelaksanaan organisasi akan memudahkan
anggota yang ada didalamnya untuk berjalan dengan baik.
Orang yang mempengaruhi
dengan method mempengaruhi yang tepat akan menjadikan organisasi yang
dipimpinnya mendapat pengaruh yang baik. Sehingga method menjadi suatu hal yang
diperlukan untuk mempengaruhi dalam proses organisasi.
BAB IV
REFERENSI
http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/contoh-kasus-dan-contoh-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2011/10/proses-yang-mempengaruhi-pengambilan.html
http://zzzfadhlan.wordpress.com/2011/05/27/proses-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi-2/
http://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/proses-mempengaruhi-dan-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/
http://nurulnorri.blogspot.com/2011/10/proses-pengambilan-keputusan-menurut.html