Contact Form

 

Budaya, Kerativitas & Inovasi

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak.
Sehingga budaya organisasi ialah “apa yang dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang dijalani” oleh setiap kelompok dalam organisasi.

BAB II : TEORI

A.    Pengertian & Fungsi Budaya Organisasi

1. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah apa yang dipersepsikan karyawan dan cara persepsi itu menciptakan suatu pola keyakinan, nilai, dan ekspektasi. Schein (1981) dalam Ivancevich et.al., (2005: 44) mendefinisikan budaya sebagai suatu pola dari asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu saat belajar menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah berjalan cukup baik untuk dianggap valid, dan oleh karena itu, untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir dan berperasaan sehubungan dengan masalah yang dihadapinya.
Definisi Schein menunjukkan bahwa budaya melibatkan asumsi, adaptasi, persepsi dan pembelajaran. Lebih lanjut dijelaskan bahwa budaya organisasi memiliki tiga lapisan, lapisan pertama mencakup artifak dan ciptaan yang tampak nyata tetapi seringkali tidak dapat diinterpretasikan. Di lapisan kedua terdapat nilai atau berbagai hal yang penting bagi orang. Nilai merupakan kesadaran, hasrat afektif, atau keinginan. Pada lapisan ketiga merupakan asumsi dasar yang diciptakan orang untuk memandu perilaku mereka. Termasuk dalam lapisan ini adalah asumsi yang mengatakan kepada individu bagaimana berpersepsi, berpikir, dan berperasaan mengenai pekerjaan, tujuan kinerja, hubungan manusia, dan kinerja rekan kerja.
2. Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi Budaya Organisasi Robbins (2003: 311) menyatakan bahwa budaya menjalankan sejumlah fungsi di dalam sebuah organisasi, yaitu:
1.         Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, yang artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
2.          Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3.   Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang.
4.          Budaya memantapkan sistem sosial, yang artinya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan suatu organisasi dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
5.    Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Secara alami budaya sukar dipahami, tidak berwujud, implisit dan dianggap biasa saja. Tetapi semua organisasi mengembangkan seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari dalam tempat kerja. Peran budaya dalam mempengaruhi perilaku karyawan semakin penting bagi organisasi. Dengan dilebarkannya rentang kendali, didatarkannya struktur, diperkenalkannya tim-tim, dikuranginya formalisasi, dan diberdayakannya karyawan oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua karyawan diarahkan kearah yang sama. Pada akhirnya budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi.
B.    Tipologi Budaya Organisasi
Dengan menggunakan pendekatan hasil, budaya organisasi dijelaskan dalam hal variabel - variabel berikut :
·    Innovation versus Stability- Sejauh mana anggota organisasi didorong untuk menjadi inovatif,kreatif dan mengambil risiko.
· Strategic versus Operational Focus- Bagian dimana para anggota tim manajemen fokus pada gambaran besar jangka panjang dibandingkan perhatian terhadap detail.
· Outcome versus Process Orientation- Sejauh mana manajemen berfokus pada hasil, tujuan danhasil bukan pada teknik, proses atau metode yang digunakan untuk mencapai hasil ini.
·  Task versus Social Focus- Penekanan relatif pada pengaruh keputusan pada anggota organisasidan hubungan prestasi alih tugas di semua biaya.
·  Team versus Individual Orientation- Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar timbukan individu.
· Customer Focus versus Cost Control- Sejauh mana manajer dan karyawan memerhatikan tentangkepuasan pelanggan dan layanan dari pada meminimalkan biaya.
· Internal versus External Orientation- Sejauh mana organisasi berfokus dan adaptif terhadap perubahan lingkungannya.
· Basis for commitment of organizational members- Apa sumber dominan motivasi yang mencirikan anggota organisasi dan dimana fokus manajer? Apakah mengacu kepada:
1.   Instrumental Orientation- Fokus terhadap gaji & kesamaan.
2.   Status Orientation- Fokus terhadap gelar, status dan alokasi pengakuan.
3.  Internal Standard Orientation- Fokus terhadap penghargaan, tantangan & pertumbuhan individu.
4.   Goal Orientation- Fokus terhadap pelayanan terhadap konsumen, klien dan kualitas.
· Power Distance- Jarak fisik antar anggota organisasi di berbagai tingkatan. Tingkat menghormatiotoritas, kekakuan rantai komando dan formalitas interaksi.
·   Conformity versus Individuality- Tingkat dimana individualitas didorong dan ditoleransi.
·  Ad hockery versus Planning- Fokus pada kepada kemunculan terhadap pengembangan misi dan strategi yang disengaja.
·  Centralized versus Decentralized decision making- Tingkat untuk level karyawan yang lebih di bawah didorong untuk membuat dan melaksanakan keputusan tanpa persetujuan dari manajemen puncak.
·  Cooperation versus Competition- Bagian dimana kerja sama dan semangat tim ditingkatkan dibanding persaingan individu dan dan sikap berpolitik.

C.    Kreatifitas Individu & Proses Tim Inovasi

Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas  merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru,  sedangkan  inovasi adalah  melakukan  sesuatu yang baru. Hubungan  keduanya  jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan  kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi  strategi,  taktik, dan eksekusi. Dalam  pitching  konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang  disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak  berdampak pada  perusahaan  karena  mandek di  tingkat  eksekusi.  Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi  eksekusinya  harus  melibatkan  banyak orang, mulai  dari  atasan  hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi  secara konsisten  tanpa  dukungan karyawan yang bisa  memenuhi  tuntutan persaingan. Banyak dari hasil pengamatan menunjukkan, perusahaan-perusahaan  inovator sangat memperhatikan masalah  pelatihan  karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi.  Benih-benih inovasi akan tumbuh baik  pada  perusahaan-perusahaan  yang selalu menstimulasi karyawan, dan  mendorong  ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi,  perusahaan terus berusaha untuk  mendemokratisasikan inovasi.

BAB III : ANALISA

Budaya merupakan kebiasaan luhur yang dilakukan secara terus menerus. Dengan budaya yang dimiliki diharapkan organisasi berjalan sesuai visi yang ditentukan. Dan budaya organisasi juga berfungsi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar organisasi dalam konteks sebagai proses adaptasi.

Tipologi Budaya Organisasi disini dapat disimpulkan memberikan 4 budaya lain yaitu Budaya Communal, yang mana memberikan rasa memiliki bagi anggota, Budaya Networked, yaitu anggota diperlukan sebagai teman dan keluarga, kemudian Budaya Mercenary, yang artinya budaya memfokuskan langsung pada tujuan dan yang terakhir adalah Budaya Fragmented yaitu rasa memiliki yang rendah.

BAB IV : REFERENSI

http://candra-zulisman.blogspot.com/2013/04/budaya-organisasi-tipopologi-budaya.html
http://dhino-ambargo.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-fungsi-budaya-organisasi.html
http://sibikamaroo.blogspot.com/2014/04/budaya-kerativitas-inovasi.html
http://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/fungsi-budaya-organisasi/
http://dickykurniawan1722su.blogspot.com/2014/05/budayakerativitas-dan-inovasi.html

Total comment

Author

Unknown

0   comments

Post a Comment

Cancel Reply